KontanKontan

Hari Ini (13/1), IPO Saham CBDK Tercatat Di BEI, Apakah Menarik untuk Dikoleksi?

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan saham baru hari ini, Senin 13 Januari 2024, yakni sahamPT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). Didukung oleh grup besar, apakah saham CBDK memiliki prospek bagus untuk investasi?

Saham CBDK akan tercatat di BEI hari ini melalui penawaran umum saham perdana atauinitial public offering (IPO).CBDK adalah anak usaha dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang dimiliki Sugianto Kusuma alias Aguan.

Berdasarkan prospektus tambahan yang dipublikasikan di Harian Kontan pada (2/12), CBDK mematok harga IPO di Rp 4.060 per saham.

Harga tersebut merupakan batas atas dari harga penawaran awal atau book building yang berada di rentang Rp 3.000–Rp 4.060 per saham. Alhasil, CBDK berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 2,3 triliun.

Seluruh dana hasil IPO ini bakal dipakai CBDK untuk penyertaan kepada PT Industri Pameran Nusantara.

Penyertaan dilakukan dalam bentuk ekuitas sebanyak 15,277 juta saham seri B yang akan dikeluarkan Industri Pameran Nusantara. Jumlah ini setara dengan 99,93% dari modal ditempatkan disetor penuh.

Adapun dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru itu akan digunakan oleh Industri Pameran Nusantara sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung untuk Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE).

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat, aksi korporasi IPO biasanya untuk dua hal utama, yaitu menghimpun dana publik atau untuk tujuan strategis menjadi perusahaan publik.

Jika calon emiten tersebut dikenal berasal dari grup yang punya reputasi bagus alias market maker, pasar pun pasti akan menyambutnya dengan baik.

“Harga penawaran jadi tidak relevan untuk IPO yang motifnya strategis. Kondisinya berbeda jika tujuan IPO si emiten hanya untuk mendapatkan dana publik,” kata Budi kepada Kontan.co.id, Minggu (12/1).

Berinvestasi pada emiten konglomerasi yang baru IPO dilihat memiliki risiko lebih rendah, asalkan grup perusahaan memiliki komitmen untuk menjaga kinerja perusahaan dan harga saham anggotanya.

Namun, faktor internal ternyata tak cukup untuk menjaga kinerja emiten konglomerasi. Misalnya saja, ada PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang kinerja sahamnya sepanjang tahun lalu lumayan menyita perhatian akibat sentimen nonfundamental perusahaan.

“Gejolak yang terjadi (para BREN) karena intervensi oleh regulator dan otoritas, serta oleh FTSE,” katanya.

Tonton: Cuan 25,8% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (12 Januari 2025)

Budi melihat, Grup PANI punya sentimen positif yang lebih besar. Sebab, CBDK berhasil mencatatkan kelebihan permintaan alias oversubscription sebanyak 344 kali, lebih banyak dari RATU.

Direktur Reliance Sekuritas, Reza Priyambada melihat, keputusan IPO merupakan kebutuhan dari masing-masing emiten dalam pilihan pendanaan yang paling baik untuk kinerja keuangan perusahaan.

Meskipun begitu, pasar kerap kali hanya melihat siapa sosok di balik calon emiten yang melakukan IPO. Jika si calon emiten punya induk dengan saham likuid, maka besar kemungkinan si calon emiten bisa mencatatkan oversubscription.

“Sementara, data fundamental dan sektor bisnis si calon emiten sebagai supporting saja,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (12/1).

Meskipun begitu, faktor fundamental emiten tetap penting sebagai indikator dalam mempertahankan kinerja mereka secara berkelanjutan.

Reza melihat, IPO saham CBDK punya prospek dan peluang bisnis yang baik dan didukung oleh faktor sektoral. Penggunaan dana IPO CBDE untuk pengembangan proyek MICE bisa membawa tambahan pendapatan ke induk jika berhasil menarik banyak gelaran acara di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK).

Founder Stocknow.id, Hendra Wardana melihat, langkah strategis IPO CBDK memang menjadi sorotan. Menurutnya, perusahaan ini menawarkan prospek yang menarik di sektor masing-masing.

Di sisi lain, CBDK hadir dengan kinerja keuangan yang solid, didukung oleh proyek besar di sektor properti dan pariwisata. Terutama, dalam pembangunan kawasan MICE.

Proyek ini sejalan dengan tren meningkatnya permintaan untuk fasilitas MICE yang modern dan terintegrasi dengan kawasan industri dan perumahan.

“Oversubscribedsebanyak 344 kali menjadi bukti nyata betapa besar minat investor terhadap CBDK. Hal itu mencerminkan keyakinan akan pertumbuhan jangka panjang di sektor properti dan pariwisata,” ungkapnya.

Namun investor tetap harus waspada. Potensi penurunan permintaan MICE bisa menjadi risiko yang perlu diperhatikan oleh investor saham CBDK

“Oleh karena itu, analisis fundamental yang mendalam dan kesiapan menghadapi volatilitas pasar menjadi kunci sukses bagi investor yang tertarik dengan saham-saham tersebut,” katanya.

Selain itu, diversifikasi portofolio adalah strategi yang bijaksana untuk mengurangi risiko.

Dengan pendekatan yang hati-hati dan perencanaan yang matang, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan sambil menjaga portofolio mereka dari fluktuasi yang tidak terduga.


来自Kontan的更多新闻

更多新闻