Sektor Properti adalah salah satu sektor yang terpuruk cukup dalam karena pandemi.

Ini dikarenakan saat terjadi krisis ekonomi, cicilan rumah (KPR) menjadi tidak lancar, penjualan rumah dan apartemen menurun alias sepi peminat.

Salah satu insentif yang dilakukan pemerintah untuk sektor properti adalah penurunan suku bunga.

Dengan menurunnya suku bunga, bunga untuk kredit rumah juga biasanya akan menjadi lebih terjangkau yang diharapkan dapat menjadi stimulus belanja properti.

Sebagai catatan, suku bunga sebelum pandemi mencapai 5%. Sejak dimulai pandemi, suku bunga perlahan mulai menurun hingga saat ini berada di level 3.5%. Level ini merupakan level suku bunga terendah dalam sejarah perekonomian indonesia.

Namun terlepas dari insentif suku bunga ini, saham-saham properti belum menunjukan rally yang signifikan.

Ini mungkin juga karena salah satu sifat saham properti yang bisanya naik paling belakang.

Untuk saat ini, chart sektor properti terlihat kembali lagi ke area demand 820.93- 786.27

Area ini bisa menjadi sinyal awal akan dimulainya reversal dari sektor properti yang mungkin juga nantinya akan terpengaruh oleh katalis January effect.
Beyond Technical AnalysisTrend Analysis

更多:

相关出版物

免责声明